Hari ini aku seneng banget. Nurul mau salim dan nggak pegang aku lagi menjelang masuk kelas. Tak ada drama, tak ada tangis, dan dia langsung berbaur bersama teman-temannya di kelas. Tinggal satu peer lagi, mengajarinya untuk diantar sampai gerbang sekolah.
Gurunya bilang selama belajar dia terlihat senang, mau mengikuti semua instruksi guru. Karena ada aku di sana makanya dia agak manja, kalau aku nggak ada, dia mandiri seperti anak lain.
Tapi pengakuan Nurul, karena dia harus selalu didampingi orang dewasa, dia sering merasa cemas saat ditinggal sebentar saja. Pernah Bu Guru ke kamar mandi sebentar, Nurul hanya bersama teman-temannya sekitar 20-an anak. Dia langsung menangis ketakutan. Katanya ada Guru lain yang menghapus air matanya, tapi dia maunya hanya wali kelasnya. Duh, nak..
Semua butuh proses kan? Kemajuan sekecil apapun harus disyukuri. Seperti hari ini. Setelah mengantar Nurul, aku sarapan dan mencuci baju. Berselancar di dunia maya sekejap, nanti jam 10.45 ke sekolah lagi menjemput Nurul. Senangnya kalau anak sudah sekolah, kita tidak selalu dibuntuti kemana pergi. Sudah bisa me time (sedikit-sedikit), bisa bikin bros dll untuk dijual, bisa nulis, bisa ini bisa itu.
Oke deh, aku mu siap-siap jemput Nurul dulu.