Sebelah ovariumku sudah diangkat sewaktu gadis dulu, akibat kista yang bersarang dan pecah di dalam. Sebelah lagi, bisa diselamatkan dengan menyedot cairan kistanya. Aku beruntung masih bisa membuka mata pasca operasi. Karena kupikir aku akan bangun di liang kubur. Tapi kehidupan apa yang bisa dihadapi setelah kehilangan sebelah organ penting bagi wanita? Tim dokter menyarankan segera menikah, karena ada kemungkinan kistanya tumbuh lagi. Setelah punya satu atau dua anak, jika mereka kembali mengganas, jalan terakhir pastilah membuang lagi. Secara fisik tetap wanita, namun tak bisa lagi bereproduksi.
Setelah melewati masa-masa sulit, aku mulai membuka diri. Mensyukuri sebelah ovarium yang sehat, 50% kemungkinan bisa hamil saat aku menikah nanti. Seorang lelaki berbudi mau menerimaku, menyatakan keinginan bersamaku, tetap berdua sampai tua atau kalau beruntung, memiliki bayi yang lucu. Lanjutkan membaca “BUKAN SOAL PROBABILITAS, INI REZEKI”
Kategori: Give Away
Suaranya Melengking
Hp pertamaku (lebih tepatnya punya ayahku) Nokia 3210 warna abu-abu. Beli second, hpnya berat dan batrenya sudah bocor. Belum ada yang sanggup beli hp baru waktu itu, kecuali orang kaya. Tapi karena yang punya hp waktu itu masih sedikit, Nokia-ku tetap keren dibanding telepon kabel. 🙂 Belinya Rp. 600.000,- ditambah kartu perdana Rp. 200.000,- dengan pulsa isi Rp. 100.000,- Muahal banget kan? Harga kartu sekecil itu Rp. 100.000,- dibandingkan dengan kartu perdana sekarang, Rp. 2000,- sudah bisa beli kartu.

HP monokrom, monophonic dan bunyinya melengking. Semakin berbunyi semakin bagus. Teman kuliah jadi tahu kalau aku punya hp, dan bisa saling tukar nomer. Padahal untuk 1 sms mahal banget, Rp. 350,- untuk sesama operator dan Rp. 500,- beda operator. Memory phone book cuma 100 kontak, sms cuma 20 buah. Kantong bocor kalau sering nelpon dan sms. Jadi hp sering dipakai untuk main game dan ngecas berulang-ulang. 😀
Dulu aku dan adikku sering bikin lagu yang diambil dari majalah. Apa sih namanya, kita pencet Teeet… Tiiiit… dan lama-lama jadilah nada lagu yang dimaksud. Bikinnya lama banget. Dan kalau lagu yang diputar semakin ngetren, teman-teman juga sering nyontek dan di kampus segerombol teman bisa Teeet… Tiiit… melulu. Hanya untuk satu lagu bisa menghabiskan setengah jam. *Buang waktu.
Waktu itu yang punya hp kamera dipandang keren, padahal kameranya biasa dan kalau dicetak berwarna buram. Maklumlah, kamera digital belum ada, waktu kuliah aku masih pakai kamera yang ada filmnya. Jadi punya hp yang bisa bunyi sudah satu kebanggaan bagiku. Hp cuma buat nelpon dan sms. Kalau mau ngenet, ya ke warnet. Perjam Rp. 5000,-. *Coba tebak aku lahir di zaman apa?
Rumus Ikhlas
Manusia dibekali Allah otak dan hati, keduanya harus sejalan.Kekuatan hati jauh lebih dahsyat daripada kekuatan otak, itu sebabnya banyak orang yang memikirkan hal buruk terjadi padanya, merasakan dengan hati, akhirnya hal buruk itu benar-benar terjadi. Coba kita balikkan perasaan negatif itu menjadi positif, rasakan seolah terjadi hal baik, bersyukur dengan perasaan bahagia lantas menyerahkan semuanya pada yang kuasa. Inilah yang disebut Ikhlas oleh Erbe Sentanu.
Aku memiliki buku Quantum Ikhlas dan membacanya berulang-ulang agar aku bisa ikhlas pada persoalan hidup yang kualami. Dibantu oleh sebuah audio CD yang membuat rileks, aku berusaha memasuki zona ikhlas. Kadang berhasil, kadang tidak. Rahasianya terletak pada kesejajaran keinginan otak dan hati. Kalau otak memikirkan A, sedang hati merasakan B, hasilnya nihil. Seharusnya otak memikirkan A, hati juga merasakan A. Dan terjadilah kemudahan dalam menjalani hidup. Lanjutkan membaca “Rumus Ikhlas”
Dare To Dream!
Kita bebas bermimpi menjadi apapun yang kita mau. Mau jadi orang kaya raya yang sedekah seratus juta sehari, atau mau jadi pengusaha yang bisa beli pulau, atau bahkan beli bulan. *Bulan ada yang jual ga yaa…? Mimpi bisa menjadi motivasi untuk meraih tujuan, jadi bermimpilah setinggi-tingginya selagi kesempatan masih ada. Bermimpi itu gratis kok.
Tapi…. kalau mimpi doang sama juga bohong. Harus ada tindakan untuk mewujudkan mimpi itu. Dan mimpi aku adalaaaah… Jreng… Jreng… Jreeeeng…. MENJADI PENULIS PROFESIONAL.
Kenapa aku ingin jadi penulis profesional? Lanjutkan membaca “Dare To Dream!”
Memungut Kenangan Di Ketinggian
Aku menyusuri jalan panjang yang berliku. Perjalanan 25 Km menuju ketinggian. Mulai terasa udara dingin, pohon berdiri gagah pinggir jalan. Cahaya matahari menerobos celah pepohonan. Aku merapatkan jaket. Udara dingin terasa menusuk ke tulang. Motor terus bergerak. Tak lama, aku sampai di lahan parkir. Setelah memarkir motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju puncak. Beberapa menit mendaki, sampailah aku di ketinggian dan mencari tempat beristirahat.

Move On Itu…
Dulu cita-citaku sederhana, menjadi ibu rumah tangga. Plis jangan ketawa. Aku memasang niat tulus karena ngiler dengan ratusan pahala buat istri yang patuh pada suami. Ada ulama yang bilang, saat istri mencuci baju suami dan nodanya hilang, berguguran pula dosa si istri. Menyambut suami pulang kerja, pahala. Mengandung bayi, pahala. Melahirkan bayi, pahala. Apapun pekerjaan istri untuk suaminya, dibalas oleh Allah dengan pahala yang besar. Menjadi istri dan ibu yang baik, hanya itu inginku.
Tapi…. ternyata menjalani kehidupan yang monoton itu menyebalkan. Aku terkurung di rumah, menjalani tugas ibu rumah tangga, menyusui anak, bermain dengan anak, dari pagi sampai sore itu-itu saja. Anakku semakin besar, aku semakin tua dan tidak ada sesuatu yang membuatku bangga sebagai ibu rumah tangga. Rasanya ingin bertukar peran dengan suami. Menikmati kebebasan dan setelah puas baru kembali ke rumah. *Mustahil.
Pantas saja ada warmom soal ibu rt vs wanita karir. Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Padahal tetangga memandang rumput kita yang lebih hijau. Daripada membahas soal rumput-rumputan, lebih baik kita Move On. Lanjutkan membaca “Move On Itu…”
Pentingnya Sarapan Pagi
Walaupun sarapan penting, banyak anak-anak yang enggan sarapan. Banyak faktor penyebab malas sarapan. Bisa karena masih pagi dan belum lapar, karena takut telat, menu tak menarik dan sebagainya. Tapi sejak kecil aku terbiasa sarapan sebelum ke sekolah. Ibuku selalu menyediakan sarapan sehat buat anak-anaknya. Penuh semangat kami menyantap nasi goreng buatan ibu, atau pisang goreng dan ubi goreng, dan sesekali boleh sarapan di luar. Kesukaanku sarapan lontong sayur atau bubur. Sumber karbohidrat yang cukup menjadi energi yang optimal untuk belajar.
Kenapa sarapan penting? Setelah gugling, aku baru merasakan menfaat sarapan:
1. Meningkatkan konsentrasi
Prestasi sekolah anak yang sarapan dan anak yang tidak sarapan berbeda. Alhamdulillah dulu aku sering meraih rangking, berkat sarapan. Belajar itu butuh energi, butuh fokus dan fisik bugar. Kalau di tengah pelajaran perut keruyukan padahal belum jam istirahat, pasti gelisah dan merasa tidak nyaman. Yang terbayang cuma makanan lezat di kantin dan perasaan mengantuk. Konsentrasi buyar dan pelajaranpun tak terserap. Lanjutkan membaca “Pentingnya Sarapan Pagi”
Si Nyonya Misterius
Hi Nyah..!
Aku kenal nyonya dari postingan blogger yang mengikuti GA Nyonya Besar. Aku langsung ngikik membaca judul Catatan Nyonya Besar. Pikiran isengku langsung melayang, sebesar apakah si nyonya? Didorong rasa penasaran soal ukuran “besar”, tanpa Nyonya suruhpun aku sudah ubek-ubek blog Nyonya. Aih, ternyata si Nyonya cantik dan langsing, jauh dari isi kepalaku sebelumnya yang membayangkan sosok Nyonya seperti Kanjeng Mami, *maap ya Nyah.
Nyah, ajarin dong bikin blog keren gitu? Aku langsung naksir lihat tampilan blog Nyonya. Gimana bikinnya Nyah? Inbox aku dong.
Ciri khas dengan karakter yang nyonya tampilkan dalam blog itu unik. Otomatis pengunjung penasaran dengan Nyonya Besar, Tuan Besar, Nona Kecil. Blog yang sering aku kunjungi kebanyakan datar tanpa ciri khas. *Blog aku juga 😦
(GIVEAWAY) Dongeng Masa Kecilku

Nenekku paling sering mendongeng di masa kecilku. Ada dongeng lucu-lucu yang bikin aku tertawa, ada dongeng nasehat, dan aku selalu minta diceritakan kembali. Anak kecil tak pernah bosan, minta lagi minta lagi. Nenek pintar mendongeng, setiap Nenek mendongeng, aku mendengarkan sambil mengelus-elus urat tangan Nenek yang menonjol. Rasanya asyik, sambil membayangkan cerita Nenek dalam fantasiku. Nenek membiarkan aku mengelus tangannya, sama sekali tidak merasa geli.
Selain cerita rakyat dan nasehat, Nenek suka menceritakan kisah nabi dari buku yang dibacanya. Belum sekolah, aku sudah hafal beberapa nama Nabi dan Mukjizatnya. Kisah-kisah ajaib Nabi diselamatkan Allah lewat mukijzat, menjadi perhatian buatku. Aku membayangkan laut yang dibelah Nabi Musa sebesar bentangan tanganku, aku membayangkan api yang membakar Nabi Ibrahim sebesar api tungku dapur ibuku. Sederhana sekali, karena waktu itu belum ada media untuk menggambarkan kisah itu secara detil. Jadi apa yang ada dalam imajinasiku, tak bisa diperbaiki oleh Nenekku. Setelah besar baru aku tahu, mukjizat tak sesederhana itu. Lanjutkan membaca “(GIVEAWAY) Dongeng Masa Kecilku”
Belum Pernah Ke Luar Negeri
Aku belum pernah ke luar negeri, dan kalau ada kesempatan aku ingin langsung ke tanah suci. Ke kota romantis Paris, Venesia, Roma dsb, aku kurang tertarik. Indah sih, tapi siapa yang mau kehilangan bonus berkunjung ke kota Mekah? Beribadah di Mekah, pahalanya beda dengan beribadah di kota lain. Ini soal kesempatan, kalau disuruh memilih, aku akan pilih Mekah. Tapi kalau ada yang nawarin jalan-jalan ke Mekah plus Paris, Venesia dan Roma, aku akan ambil semuanya *maruk.
Berawal dari keberangkatan ayahku berhaji, aku mulai tertarik dengan Mekah. Terlebih saat mendengar ceritanya soal keindahan Mesjid, ketenangan hati, diijabahnya doa-doa… Waah.. ngiler juga. Tapi duitnya belum ada. *lirik rekening. Beberapa tahun setelah ayahku pergi Haji, ibuku menyusul. Maka ramailah mereka bercerita soal kota Mekah, Madinah dsb. Yang belum pernah ke sana nyimak aja, dan berdoa semoga bisa ke sana. Lanjutkan membaca “Belum Pernah Ke Luar Negeri”