Dulu waktu masih memakai seragam putih abu, aku mulai ngefans artis asal Jogja ini. Dengan boomingnya lagu DAN, aku ganti idola dari Stinky menjadi SO7. Aku rajin mengikuti perkembangan mereka lewat media, waktu itu cuma modal TV dan majalah. Malah aku minta sepupuku yang di Jogja kirim foto personilnya, dan dapat foto Erros. Hahaha… Ingat kekonyolan jaman dulu, bikin aku malu sendiri.
Aku terus membeli kasetnya (mak, kamu lahir di jaman apa?), nabung dari uang sakuku. Semua album lengkap, sampai aku kuliah. Setelah tamat, aku merasa bukan anak muda lagi, dan meninggalkan kegilaan punya idola. Jadi ya biasa aja. Beberapa lagu hits aku hapal. Modal denger di radio seperti Yang Terlewatkan dsb. Tapi aku nggak beli CDnya.
Dan kemarin emak-emak angkatanku heboh di FB soal konser Sheila On 7 di Trans 7, aku jadi ikutan nyetel trans7. Tapi aku ga bisa liat, hiks. Parabolaku error. Mulanya cuek aja, tapi status teman-teman soal SO7 semua. Nggak kehilangan akal, aku streaming. Malah enak kalau gini, bisa nyambi bawa hp kemana-mana.
Selama konser, aku ikutan nyanyi dong. Sampai Nurul heran “Bunda nyanyi apa tuh?” tanyanya.
Duh nak, kita beda jaman. Selama ini kamu hanya mendengar emakmu menyanyikan lagu anak-anak. Iya, sejak punya anak aku nggak apdet lagu-lagu hits. Soalnya nggak enak kalau anak malah ngikutin. Jadi aku yang ikuti lagu-lagunya, aku balik lagi kaya bocah. Dendangku bintang kecil atau paman datang.
Nemenin Nurul tidur, aku simpan HP di balik selimut. Terus aku merem, dia kira emak udah tidur, dia ikut tidur. Yeay! bisa lebih konsen denger lagunya (bapernya).
Aku nonton konsernya sampai habis. Dan keesokan hari aku kesiangan, flu akibat begadang hehe. Konsernya keren banget. Aku suka.
22 tahun bertahan, personil SO7 solid banget ya. Mereka bertahan, tidak pecah seperti band lain yang sempat ngehits. Sempat baca ulasan di media online, mereka jalan pelan tapi pasti. Terus berkarya, walau sempat vakum nggak keluarkan album tapi konser ke kota-kota di Indo jalan terus. Profesional banget untuk mempertahankan sebuah nama.
Nah, aku jadi merasa tersindir nih. Aku yang “ngakunya” penulis, mana karyaku? 2015-2016 masa puncakku, setelah itu nol besar. Hiks.. jadi malu nih. Aku mau berusaha membenahi diri. Belajar dari SO7 untuk Jalan Terus walau Tertatih. Iyap, aku harus terus berkarya. Kalau masih ngaku penulis.
Oya, untuk membangkitkan mood nulis, banyak juga teman-temanku menjadikan lagu SO7 sebagai back sound mereka selama ngetik. Kok aku nggak bisa nyambi ya? Aku malah ikutan nyanyi nggak nulis-nulis. Hm.. Mungkin aku memang cocoknya nulis dalam keadaan hening, atau backsoundku lagu Bintang Kecil. (Nasib Penulis Cernak)